Emas telah lama dikenal sebagai aset safe haven yang menarik perhatian para investor dari berbagai kalangan. Salah satu daya tarik utama emas adalah potensi keuntungan yang ditawarkannya, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti. Kemampuannya untuk mempertahankan nilai dan bahkan meningkat saat terjadi gejolak pasar membuat emas seringkali menjadi pilihan investasi yang bijak. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai potensi keuntungan emas dan faktor-faktor yang menjadikannya primadona di mata investor. Analisis dari Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) yang dirilis di Jakarta pada hari Rabu, 7 Mei 2025, menunjukkan peningkatan volume perdagangan emas sebesar 15% dalam tiga bulan terakhir.
Salah satu potensi emas terletak pada sifatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika nilai mata uang fiat tergerus oleh inflasi, harga emas cenderung meningkat karena daya belinya yang relatif stabil. Selain itu, emas juga memiliki korelasi negatif atau lemah dengan aset berisiko seperti saham. Dalam situasi pasar saham yang menurun, emas seringkali menjadi aset pelarian yang aman, sehingga dapat memberikan potensi keuntungan diversifikasi portofolio investasi.
Geopolitik global juga memainkan peran penting dalam potensi keuntungan emas. Ketidakstabilan politik, konflik internasional, atau ketegangan perdagangan seringkali memicu kenaikan harga emas karena investor mencari aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian. Contohnya, saat terjadi peningkatan tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah pada bulan April 2025, harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan.
Namun, penting untuk diingat bahwa investasi emas juga memiliki risiko dan potensi keuntungan yang tidak selalu linier. Harga emas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter bank sentral, suku bunga, dan sentimen pasar. Oleh karena itu, investor perlu melakukan riset yang mendalam dan mempertimbangkan profil risiko mereka sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam emas.
Analis keuangan dari PT Mirae Sekuritas, Bapak Arya Pratama, dalam seminar daring yang diadakan pada hari Kamis, 8 Mei 2025, menyarankan agar investor melihat emas sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang. Meskipun potensi keuntungan jangka pendek mungkin fluktuatif, emas memiliki rekam jejak yang kuat sebagai pelindung nilai dan diversifikasi portofolio dalam jangka panjang. Dengan pemahaman yang baik tentang dinamika pasar emas, investor dapat memanfaatkan potensi keuntungan yang ditawarkannya untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
