Deposit primer emas merujuk pada endapan emas yang terbentuk secara geologis di dalam batuan keras di kerak bumi. Berbeda dengan emas aluvial yang ditemukan di sungai atau permukaan tanah, emas dari deposit primer biasanya terkandung dalam urat kuarsa atau batuan lain yang terbentuk melalui proses hidrotermal atau metamorfosis. Ini adalah sumber utama emas global yang memerlukan metode penambangan lebih kompleks, seringkali di bawah tanah. Penemuan dan eksplorasi deposit emas adalah tugas yang menantang namun sangat menguntungkan bagi industri pertambangan. Sebagai contoh, pada laporan survei geologi yang dirilis 10 Maret 2024, oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, disebutkan bahwa wilayah tertentu di Pulau Kalimantan memiliki potensi signifikan untuk jenis deposit ini.
Pembentukan deposit emas terjadi jutaan tahun lalu melalui aktivitas vulkanik dan tektonik bumi. Cairan panas yang kaya mineral, termasuk emas, naik melalui rekahan di batuan, kemudian mendingin dan mengendap membentuk urat-urat mineral. Proses ini membuat emas terperangkap di dalam batuan induknya. Salah satu contoh deposit primer yang terkenal adalah Tambang Grasberg di Papua, Indonesia, yang merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia. Data produksi dari tambang tersebut pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sebagian besar emas yang dihasilkan berasal dari batuan keras yang digali dari kedalaman.
Eksplorasi deposit primer emas membutuhkan ilmu geologi yang mendalam serta teknologi canggih. Tim geolog dan ahli pertambangan harus menganalisis formasi batuan, pola patahan, dan indikator mineral lainnya untuk menemukan lokasi yang berpotensi mengandung emas. Setelah ditemukan, penambangan deposit primer biasanya melibatkan pengeboran terowongan bawah tanah atau penggalian terbuka yang besar, tergantung pada kedalaman dan jenis endapannya. Misalnya, pada pertemuan investor pertambangan yang diselenggarakan pada 5 Mei 2024, di Jakarta Convention Center, para ahli memaparkan tantangan logistik dan finansial dalam mengembangkan tambang primer baru.
Meskipun lebih sulit diakses dan ditambang, deposit primer emas seringkali mengandung konsentrasi emas yang lebih tinggi dibandingkan deposit aluvial, sehingga menjadikannya target utama bagi perusahaan pertambangan skala besar. Investasi besar dalam teknologi dan sumber daya manusia diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengekstraksi harta karun yang tersembunyi di dalam bumi ini. Dengan terus berkembangnya teknologi eksplorasi, diharapkan lebih banyak deposit primer yang dapat ditemukan, menjamin pasokan emas untuk berbagai kebutuhan global di masa depan.
